Saya selalu menganggap hanya orang mati yang tidak punya mimpi karena
memang sudah tidak ada kesempatan untuk mencapai sebuah tujuan di dunia. Saya
percaya setiap manusia yang hidup di dunia memiliki mimpi untuk diraih. Sejak
kecil, saya memiliki mimpi yang sederhana tetapi mungkin sangat sulit untuk
diwujudkan saat itu. Mimpi itu berawal ketika suatu hari almarhum paman saya datang
membawa oleh-oleh miniatur Menara Eiffel dari Perancis. Saya yang waktu itu masih
kecil dengan polosnya berkata, “suatu saat saya akan melihat ini (re : menara
Eiffel) secara langsung.”
Semenjak itu, saya selalu bermimpi tentang mengunjungi negara-negara
maju yang indah di luar sana. Ketika beranjak remaja, saya sadar bahwa saya
tidak mungkin mewujudkan hal tersebut karena kondisi ekonomi orangtua yang
tidak memungkinkan untuk berlibur. Untuk sekedar mudik ke kampung halaman ayah
saya saja harus berpikir berkali-kali karena biaya yang dikeluarkan tidak
sedikit, apalagi membeli tiket pesawat ke luar negeri. Pulang ke kampung
halaman ayah saya saja jarang, apalagi mau jalan-jalan ke luar negeri. Jadilah
setiap liburan saya hanya cukup puas menghabiskan waktu di rumah.
Hingga ketika kuliah, saya mulai mengenal AirAsia. Sebenarnya ketika SMA
pun saya sudah mendengar tentang maskapai ini. Untuk orang awam seperti saya yang
waktu itu belum pernah naik pesawat, awalnya saya ragu dengan jargonnya “Now
Everyone Can Fly”. "Benar gak sih?" Tanya saya dalam hati. Sampai suatu saat
saya mulai membaca kisah-kisah orang yang berhasil ke luar negeri dengan biaya
murah karena mendapatkan tiket promo dari AirAsia. Dari situ saya berani
bermimpi kembali dan hati kecil saya mengatakan bahwa ini bukan saatnya
bermimpi lagi, tetapi bangun dari mimpi dan mewujudkannya.
Hal yang pertama saya lakukan untuk mewujudkan itu adalah membuka
rekening bank dan menabung. Aksi kedua yang saya lakukan adalah membuat paspor.
Padahal waktu itu saya belum ada rencana ke luar negeri sama sekali. Percayalah
Tuhan selalu memberi jalan. Suatu hari di Bulan Oktober 2012 saya berkunjung ke
rumah teman saya dan dari situ dia mengajak saya untuk pergi ke Singapura.
Tentu saja saya bersemangat. Bulan Januari 2013 kami mendapat promo JOG-SIN 218 ribu
rupiah dan SIN-CGK 525 ribu rupiah.
Merlion Park, Singapore, 14 Mei 2013 |
Selalu ada pertama kali untuk segala hal. Tanggal 14 Mei 2013 untuk
pertama kalinya saya terbang bersama AirAsia. Ya, itu pertama kalinya saya
menaiki transportasi bernama pesawat dan pesawat yang saya tumpangi adalah
AirAsia yang juga mengantarkan saya untuk pertama kalinya ke luar negeri.
Akhirnya saya bisa menginjakkan kaki di negeri jiran Singapura dan kembali
dengan selamat berkat AirAsia. Inilah bagaimana AirAsia mengubah hidup saya.
Saya yang tadinya sempat melepas mimpi saya kini menjadi lebih berani bermimpi lagi
dan bahkan bangun dari mimpi tersebut demi mewujudkannya. Saya yang sebelumnya tidak pernah terbang kini bisa terbang. Semua karena AirAsia.
Ini hanyalah secuil mimpi saya yang menjadi nyata. Impian saya untuk
melihat Menara Eiffel belum terlaksana. Walaupun begitu, mimpi kecil yang
terwujud menjadi motivasi saya untuk meraih mimpi yang lebih besar. Kabar
baiknya adalah saya mendapatkan tiket promo AirAsia lagi untuk terbang ke Seoul
pada bulan September 2015 nanti. Itu berarti satu
mimpi saya yang lain, yaitu mengunjungi Korea Selatan, Insya Allah akan
terwujud.
Tidak terasa AirAsia Indonesia
sudah 10 tahun melayani. Saya berharap AirAsia akan selalu ada untuk mewujudkan
mimpi saya pergi ke negara-negara lain yang belum saya kunjungi di Asia. Terima kasih AirAsia.
Now Everyone Can Fly. So can I!
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog merayakan 10 tahun AirAsia di Indonesia dengan tema "Bagaimana AirAsia Mengubah Hidupmu?"
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog merayakan 10 tahun AirAsia di Indonesia dengan tema "Bagaimana AirAsia Mengubah Hidupmu?"
No comments:
Post a Comment
Thank you for reading and leaving your thoughts here. I enjoy reading every single one I got. So, keep them coming! :)