Sunday, October 3, 2010

Mimpi

Dan aku telah mencurahkan pada pemilik hujan
tentang hati yang mengetuk keras bagai teriakan cahaya
di kala deras
Tengoklah bagaimana malam menenggelamkan takdirku
dan mulai menjejalkan fantasi yang mengintimidasi lewat
mimpi-mimpi tak sadarkan diri
Sudikah Kau memberikan sekelumit roh yang merajai raga-Mu?
bahkan ku tak meragukan itu
Demikian aku menanam peluh yang terkumpul di tiap durasi
sengaja membiarkannya tumbuh kekal abadi di atas mimpi...

Yogyakarta, Desember 2009

1 comment:

  1. hai,,,hai,,,
    pertama kali baca ni puisi, aku jadi teringat waktu dulu (haha, ga, aku belum setua itu loh, jangan dibayangin dulu). Mmmm,,,, perubahan yah. Bener gak sih? Aku belum bisa bilang apa-apa ish. cuma, kemudian beberapa waktu yang lalu aku punya satu puisi bebas yang aku tulis sebagai jawaban dari perasaan itu.., disini...

    http://buka-rahasia.blogspot.com/2010/12/motivasi-menyusun-dan-merangkai-langkah.html

    salam kenal yah, zita...

    ReplyDelete

Thank you for reading and leaving your thoughts here. I enjoy reading every single one I got. So, keep them coming! :)